Minggu, 06 Maret 2016

Gejala Anemia, Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. 

Gejala Anemia
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.

Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat, gangangguan sunsum tulang.

Gejala Anemia (Kurang Darah)


Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, seperti dilansir Boldsky.

Faktor Utama Penyebab Stroke

Faktor utama penyebab stroke – faktor utama penyebab stroke adalah beberapa penyebab yang bisa mendatangkan penyakit stroke ini muncul. Penyakit stroke adalah jenis penyakit yang menyerang pada bagian saraf saraf tubuh, yang berakibatkan kelumpuhan, apabila tidak diatasi atau ditangani dengan cepat. Gejala stroke ini, juga bisa mengalami cegukan. Kemudian, ada juga cara mencegah dari penyakit stroke ini, dan cara mencegahnya dengan mudah adalah dengan cara melakukan olahraga yang teratur.


stroke

Obat untuk penyakit stroke ini, yang terbuat dari bahan bahan alami, salah satunya adalah dengan menggunakan daun sirsak. Penyakit stroke ini, dialami oleh siapa saja baik pria ataupun wanita. Tetapi penyakit ini, kebanyakan terjadi pada usia senja. Usia senja inilah yang mudah terserang berbagai macam atau jenis penyakit. Dan salah satunya adalah penyakit stroke. Lalu ada juga faktor utama penyebab stroke ini.

30 Jenis Penyakit Menular, Penyebab dan Pencegahannya

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan penyakit tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.
Berikut ini beberapa daftar penyakit menular yang dapat kami rangkum untuk anda :

 1. Influenza

Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.


Media Penularan
Flu dapat ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita berdekatan dengan orang yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangatlah besar. Perantara udara adalah media penularan flu yang paling cepat.


Cara Pencegahan 
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi yang menderita influenza.

Apa Itu Asma?


Asma (asthma) adalah sebuah penyakit kronis (kambuhan) pada sistem pernapasan, berupa peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan susah bernapas, dada terasa sesak, dan batuk. Penyakit asma dapat muncul karena reaksi terhadap rangsangan tertentu.
Saat serangan asma terjadi, saluran pernapasan ke paru-paru akan mengalami peradangan (inflamasi) dan membengkak. Hal tersebut menyebabkan penyempitan pada liang saluran pernapasan, sehingga volume udara yang masuk berkurang dan penderitanya akan sulit untuk bernapas secara normal.
Walaupun tampakanya banyak metode pengobatan terhadap asma, penyakit ini tetap saja berbahaya. Namun dengan pengobatan yang benar, penderitanya dapat hidup dengan normal. Pada penderita asma yang parah, penyakit ini akan membatasi aktivitas seperti olahraga dan aktifitas fisik yang terlalu berat.
sesak napas asma

Tipe-Tipe Asma

Terdapat beberapa tipe asma yang berbeda. Mengenali jenis asma yang diderita sangat membantu baik dalam penanganan ataupun pengobatannya. Berikut adalah beberapa tipe penyakit asma:
  • Asma alergik (Allergic Asthma)
  • Asma non-alergik (Non-Allergic Asthma/Intrinsic Asthma)
  • Exercise-induced asthma (EIA)
  • Nocturnal Asthma
  • Cough-variant asthma
  • Occupational Asthma

Bentuk Sediaan Obat

Apa itu obat ?
Obat, suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan dalam menetapkan diagnosa,mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka, atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia. Bentuk sediaan obat

A. Obat bentuk sediaan padat

- KAPSUL
Kapsul adalah sediaan obat yangg terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatine.
Kapsul dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kapsul keras : umumnya berisikan bahan obat yang kering.
2. Kapsul lunak : umumnya bahan obat berupa minyak atau larutan. Obat dalam minyak.





Keuntungan :
a. Kapsul dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit, atau amis.
b. Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan dalam kapsul, besarnya kapsul dipilih yg sesuai (nomor 000,00,0,1,2,3, 4 dan 5 )
c. Kapsul dapat pula dilapisi dengan bhn tertentu sehingga tidak pecah/ larut dalam lambung

Sabtu, 05 Maret 2016

Fungsi, Jenis dan Efek Samping Antibiotik


Antibiotik

Antibiotik adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati, dan dalam sebagian kasus bisa mencegah infeksi oleh bakteri.

Antibiotik dapat digunakan untuk kondisi penyakit yang relatif ringan seperti jerawat hingga yang berpotensi mengancam jiwa seperti pneumonia (salah satu jenis infeksi paru-paru). Namun, adakalanya antibiotik tidak berguna pada beberapa jenis infeksi, dan menggunakannya hanya akan meningkatkan risiko resistensi antibiotik, karena itulah antibiotik tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Zat Aditif dan Bahaya Zat Aditif Pada Makanan


Setiap hari kita memerlukan makanan untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak) dan untukpertumbuhan sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak (protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.

Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna, kelezatan, aroma, atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau lebih zat yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi makanan yang beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Hal ini dikarenakan belum tentu satu jenis makanan mengandung semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh setiap hari.

Macam-macam Jenis Narkotika

Beberapa jenis narkotika antara lain ganja (marijuana), morfin, heroin, dan kokain.

1. Ganja (Marijuana)

Ganja diperoleh dari daun kering dan pucuk tanaman ganja (Cannabis sativa) yang sedang berbunga. Ganja dapat tumbuh dengan baik di daerah-daerah beriklim tropis dan sedang seperti di negara-negara di Asia Tenggara, Asia Tengah, Amerika Latin, Cina, dan India.

Ganja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang rasa sakit. Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.

Efek tersebut menyebabkan ganja banyak dimanfaatkan untuk kemoterapi terhadap para penderita kanker. Dengan mengonsumsi pil tersebut rasa sakit, keinginan muntah terus-menerus, dan rasa mual yang hebat dapat ditanggulangi.

Ganja yang juga terkenal dengan sebutan rumput, cimeng, gelek, kangkung, pot, reefer, atau Mary Jane tampaknya lebih banyak diperdagangkan secara ilegal untuk disalahgunakan daripada dimanfaatkan untuk keperluan medis.

Penjualan ganja biasanya dalam bentuk kering yang sering disebut marijuana, atau dalam kemasan cair (minyak cannabis). Ganja biasanya disalahgunakan dengan cara dihisap sebagai rokok atau dikunyah untuk mendapatkan efeknya yang memabukkan (intoksikasi).

Macam-macam Contoh Jenis Narkotika beserta Gambarnya
Gambar: Tumbuhan Ganja (Cannabis Sativa)
Efek Penggunaan Ganja

Setiap batang rokok ganja diperkirakan memiliki kandungan THC yang berkisar antara 5–20 miligram. Orang yang mengisap ganja, pada saat intoksikasi akan mengalami hal-hal berikut.

a. Tahap awal berupa rasa pusing dan euphoria (rasa gembira) diikuti rasa damai dan tenang.

b. Perubahan suasana hati yang diikuti dengan perubahan persepsi tentang ruang dan waktu.

c. Proses berpikir menjadi terganggu oleh terpecah-pecahnya ide dan ingatan.

d. Beberapa pengguna menyatakan selera makan dan perasaan senang serta bahagia mereka meningkat.

 

AIDS is not SEXY
Ketika pertama kali mendengar istilah HIV/AIDS tentunya yang berada dalam pikiran kita adalah gambaran sebuah penyakit yang berbahaya dan sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang tepat dan berhasil menyembuhkan penyakit ini. Penyakit HIV adalah salah satu jenis penyakit yang cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Dalam bahasa medisnya adalah masuk dalam golongan Penyakit Menular Seksual (PMS).
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah Virus yang menyerang daya tahan tubuh (sistem imun/kekebalan tubuh) manusia. Segala penyakit yang disebabkan virus ataupun infeksi seringkali berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang. Pada jenis penyakit virus biasa, dengan daya tahan yang lemah virus akan lebih mudah menyerang. Tetapi bila daya tahan tubuh kita bagus, maka akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyerangan terhadap tubuh.
Tidak demikian dengan HIV ini. Justru HIV ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Sehingga bila seseorang telah terjangkit, maka daya tahan tubuh seseorang dari hari ke hari akan semakin menurun. Sehingga efek dari virus penyebab HIV ini seseorang akan mudah terkena infeksi. Bila tidak terdeteksi dari awal, justru penyakit HIV ini akan dikenali dan bisa dideteksi bila seseorang sudah terkena infeksi tambahan.

Perkembangan Sejarah Obat

Obat di definisikan sebagai senyawa zat, baik kimiawi ,hewani maupun nabati ,yang di gunakan dalam dosis yang tepat untuk menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut gejalanya ,juga untuk mendiagnosa penyakit/gangguan, atau menimbulkan kondisi tertentu.

Kebanyakan obat yang di gunakan di masa lampau adalah obat yang berasal dari tanaman. Dengan cara mencoba-coba, secara empiris orang purba mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan  untuk menyembuhkan penyakit.
     
Obat yang pertama digunakan adalah obat yang berasal dari tanaman yang di kenal dengan sebutan obat tradisional (jamu). Hal ini dianggap kurang memuaskan, maka lambat laun ahli-ahli kimia mulai mencoba mengisolasi zat-zat aktif yang terkandung dalam tanaman sehingga menghasilkan serangkaian zat-zat kimia sebagai obat misalnya efedrin dari tanaman Ephedra vulgaris, atropin dari Atropa belladona, morfin dari Papaver somniverum ,dll.


Pada abad 20 mulailah dibuat obat-obat sintesis misalnya asetosal, disusul kemudian dengan sejumlah zat-zat lainnya. Pendobrakan sejati baru tercapai dengan penemuan dan penggunaan obat-obat kemoterapetik sulfanilamid (1935) dan penisillin (1940). Penemuan-penemuan baru menghasilkan lebih dari 500 macam obat setiap tahunnya, sehingga obat-obat kuno semakin terdesak oleh obat-obat baru.

sumber : http://catatananakfarmasi.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-sejarah-obat.html


FARMAKOPE INDONESIA

 



Farmakope adalah buku resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang berisi standarisasi, panduan dan pengujian sediaan obat. Setiap negara menerbitkan dan mempunyai farmakope sendiri, karena setiap negara mempunyai karakteristik fisik manusia dan lingkungan yang berbeda-beda, sehingga jenis dan dosis obatnya berbeda-beda untuk suatu penyakit.

Image

United State Pharmakope (USP) adalah farmakope yang diterbitkan oleh Amerika Serikat, British Pharmakope (BP) diterbitkan oleh Inggris dan Nederlands Pharmakope diterbitkan oleh negara Belanda.
Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi saja.

Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, yaitu:
·         Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962
·         Farmakope Indonesia sdisi I jilid II tanggal 20 Mei 1965
·         Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966
·         Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972
·         Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974
·         Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978
·         Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979
·         Farmakope Indonesia IV terbit 19 Desember 1995

sumber : https://ceritailalang.wordpress.com/2013/09/26/farmakope-indonesia/

 

kimia farmasi

Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter” yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick IImemerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.

Awal mula Kelahiran Ilmu Farmasi